Minggu, 17 Februari 2019

Merapi Tak Pernah Ingkar Janji

Gunung Merapi merupakan gunung yang paling aktif di Indonesia saat ini. Gunung yang memiliki ketinggian 2963 MDPL ini terletak di beberapa kabupaten. Diantaranya kabupaten Boyolali, Kabupaten Magelang, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Klaten. Gunung ini terkakhir meletus pada 2010 yang saat itu menghancurkan kubah lava dan juga Puncak Garuda yang sangat terkenal di kalangan pendaki. Puncak Garuda ini sekarang tinggal Puncak Tusuk Giginya yang menjulang dan di bawahnya kawah yang menganga dengan asap sulfatara yang selalu mengepul untuk menunjukkan kekuatannya.

Bule di Merapi

Telepas dari segala cerita Merapi, Wedus Gembel dan Mbah Marijan, di sisi lain Gunung Merapi memiliki pemandangan yang sangat menawan. Sehingga tidak jarang para pendaki yang berulang kali ke Merapi tidak pernah bosan. Bukan hanya orang – orang dari beberapa penjuru Indonesia, orang manca negarapun juga tidak jarang kita temukan di Merapi.

Lalu apa yang menarik dengan merapi?

Para pendaki selalu bilang Merapi Tidak Pernah Ingkar Janji, awalnya saya juga tidak begitu menghiraukan kata-kata itu, namun akhirnya mengiyakan dan terpengaruh juga hehehe. Semua karena pada saat beberapa kali ke Merapi selalu ada cerita tersendiri di setiap pendakian.

Saat ini Merapi  memiliki 2 jalur pendakian yakni Basecamp Selo Boyolali dan Basecamp Deles Klaten. Perjalanan untuk sampai Pasar Bubrah kurang lebih 5 jam perjalanan. Dimulai dari pendaftaran di basecamp Selo dengan tarif jika hari biasa Rp. 16.000 dan saat akhir pekan Rp 18.000. bagi yang menggunakan sepeda motor parkir Rp. 5000. Basecamp tempat mas Gimar ini menjadi awal mula pendakian. Oh ya di Gunung Merapi di jalur Selo ini kita tidak akan bertemu dengan mata air, sehingga disarankan para pendaki untuk membawa bekal air yang cukup.

Dari sini kita akan menuju ke New Selo dengan jalan beraspal. Jalan cukup menanjak untuk sampai New Selo bisa 20 – 30 menit. New Selo ini merupakan gardu pandang untuk aktivitas Gunung Merapi serta menjadi objek wisata bagi para muda mudi yang suka dengan alam. Ada wahana Rumah Bambu yang dibangun, berlatar belakang dengan pemandangan Gunug Merbabu menjadi semakin tempat favorit untuk para pelancong mencari foto profil instragamable. Tersedia warung kopi, nasi dan makanan yang lain, membuat orang semakin betah. Ditunjang dengan fasilitas toilet dan air yang bersih pula.

Sejenak singgah di New Selo, melanjutkan perjalanan naik ke puncak Gunung Merapi, sebelah kiri dari New Selo ada jalan setapak yang dicor kurang lebih 500 meter ke atas melewati kebun-kebun petani yang di kanan kirinya. Setelah bertemu dengan jalan yang sudah tidak dicor lumayan ketemu bonus 100 meter buat ambil nafas sebelum kita ketemu tanjakan lagi hingga sampai di Pintu Gerbang Gunung Merapi. Pada lokasi ini ada semacam shelter panggung kecil yang bisa digunakan istirahat sejenak.

Kemudian naik lagi dengan jalur yang dikanan kirinya ditanami rumput kolonjono yang digunakan untuk konsumsi ternak sapi para petani. Maklum kota Boyolali terkenal dengan kota SUGARLI atau Susu Segar Boyolali, jadi tidak heran banyak petani yang memiliki sapi perah di rumahnya. Menuju pos satu kita akan bertemu dengan dua jalur, yaitu Jalur Lama dan Jalur Kartini. Jalur Lama ini jalannya sangat terjal dan harus merangkak dari akar satu ke akar yang lain hingga bertemu dengan watu bencah yang di sampingnya adalah Pos 1. Sementara Jalur Kartini medannya sedikit landai namun agak panjang. Akan tetapi menjelang pos 1 juga naikknya lumayan tajam, dan tetap hati hati yang gaessss.

Pos 1 ini memiliki shelter panggung juga, view sebelah kanan sudah bertebing dan bisa melihat gagahnya merapi. Untuk mendirikan tendapun juga bisa di bawah pohon-pohon cemara yang rindang sehingga tetap nyaman meski sampai siang hari.

Jalur mulai berbatu untuk menuju Pos 2, terjal dan merarangkak dari batu satu ke batu yang lain. Sesekali gunung Merbabu kelihatan menyapa di belakang pendaki, sehingga pandangan kita tidak jenuh dengan bebatuan yang hitam dan keras ini. Kurang lebih 1 jam untuk sampai Pos 2 ini, di sini para pendaki bisa mendirikan tenda, lumayan memanjang tempat. Di sini juga kita bisa menemukan Goa untuk berlindung jika kita tidak membawa tenda, Lokasinya sebelah kiri dari jalur pendakian dan cukup untuk 3 -4 orang jika mereka berbadan kecil seperti saya hehehe.

Pos II

Dari pos 2 kita akan menuju Geger Boyo yang menjadi tempat camp favorit para pendaki, selain masih ada pohon Cantigi yang subur, lokasinya juga sangat luas dan bisa melihat puncak merapi dari tempat ini. Namun tempat ini sekarang sudah banyak mahluk lain yang ikut menghuninya, mungkin karena banyak pendaki yang lalu lalang, akhirnya monyet-monyet merapi menjadi tidak takut dengan pendaki, bahkan tidak jarang para pendaki memberi mereka makan.

Kalau saya sendiri lebih memilih camp di batas vegetasi sebelum Watu Gajah, selain tidak jauh untuk menuju ke Puncak, tempat ini juga teduh karena tumbuh pohon-pohon lamtoro yang sudah tinggi. Yang jelas tidak terganggu dengan si monyet-monyet yang sekarang tidak malu-malu lagi hehehehe. Menuju ke Watu Gajah yang menjadi spot eksotik untuk mendapatkan fiew Merbabu ataupun puncak Gunung Merapi. Di bawah Watu Gajah ada juga Goa yang bisa disinggahi untuk 4-5 orang. Biasanya para bule-bule lebih suka memanfaatkan tempat ini untuk istirahat dan mengisi stamina.


Seputar Geger Boyo


Penghuni Asli Merapi

Kalau di Zoom Watu Gajah itu nampak seperti Kepala Tengkorak Manusia 



Tidak jauh dari Watu Gajah akan bertemu dengan Tugu Memori dan Plang Pasar Bubrah. Berpasir kasar lokasi ini, akan disuguhkan hamparan batu-batu besar dan kasar. Bukan hanya itu, saat memandang ke atas, ada pasir di kemiringan  merapi.

Nah, pembaca yang budiman, di lokasi inilah menjadi titik akhir pendakian dan sudah ada himbauan batas pendakian. Namun masih banyak juga para pendaki yang penasaran dengan puncak tertinggi merapi. Dari Pasar Bubrah ini ke puncak kurang lebih 40 menit. Medan cukup sulit untuk mencapai puncaknya, karena selain berbatu labil yang rentan longsor, medan ini juga berpasir. Jika naik dua langkah akan turun satu langkah. Ada beberapa alternatif untuk menghindari pasir ini, dari Pasar Bubrah ambil sebelah kiri spot cukup bagus juga lohhh.

Pasar Bubrah



Merbabu dari Merapi



Kemudian kita turun di jalur tersebut dan akan bertemu dengan batu-batu tua yang sudah keras. Untuk pijakan kaki juga kuat, sehingga mempermudah kita untuk bergerak. Namun tetap hati hati ya brooowww... Oh ya jalur batu ini ada beberapa lobang kawah kecil di beberapa titik yang terkadang mengeluarkan asap meski hanya kecil dan rasa hangat pada lubang ini biasanya dimanfaatkan untuk menghangatkan tangan jika kedinginan, namun resikonya ya sedikit bau belerang tentunya.

Pasir Merapi



Sampai di puncak, di situlah benar-benar akhir pendakian, spot yang ditawarkan berupa kawah merapai yang menganga besar dengan asap sulfataranya. Jadi kalau memang naik ke tempat ini direkomendasikan memakai masker untuk menghindari asap ini. Dari jalur ke arah sebelah kiri ada CCTV yang digunakan untuk merekam aktivitas Gunung Merapi, bisa melihat kota Klaten, Jogja dan Solo. Sementara kalau dari jalur tadi kita mengambil arah kanan, kita akan mengarah ke Puncak Garuda yang sekarang tinggal seperti Tusuk Gigi. Melalui jalur summit ini akan bertemu dengan batu seperti paruh elang yang cantik serta Batu Jendela. Dari sini para pendaki bisa melongokkan kepala dan bisa melihat kawah merapi lebih dekat lagi, yang penting tetap keep safety ya man temannnn. Di samping Puncak Tusuk Gigi inilah kota-kota sekitar Gunung Merapi terlhat semua, gagahnya Merbabu menambahkan eksotiknya pemandangan di Puncak Merapi. Gunung Lawu, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, Gunung Prahu, Gunung Andong dan kalau cuaca lagi bagus bisa juga tuh penampakan Gunung Slamet. Sema berbaris rapi dan menjadi panorama tersendiri buat para penikmat alam.

Nampak Tebing sebelah dengan Camera CCTVnya



Puncak Tusuk Gigi dengan latar belakang Gunung Sumbing, Sindoro, Prahu dan Slamet



Watu Jendelo



Watuh Paruh Garuda/Elang



Watu Jendela 


With Ponakan di samping Puncak Tusuk Gigi



Semoga alam ini akan senantiasa memberikan kita kebaikan selama kita baik pula kepada alam. Selalu bersyukur itu adalah yang paling utama saat kita beralam.

Sekilas Info untuk Pendakian Merapidi Basecamp Barameru Selo Boyolali.


  1. Lokasi ini bisa ditempuh  dengan naik motor atau angkutan umum dari kota Boyolali, namu kalau sudah sore hari lebih baik menyewa mobil bak terbuka yang berada di Pasar Cepogo, karena transportasi hanya sampai Pasar Cepogo.
  2. Jika dari Jawa Timur, bisa naik Bus EKA, Sugeng Rahayu dan Turun di perempatan setelah RSUD Pandanarang Boyolali, baru kemudian mencari akutan ke Pasar Cepogo. Jika dari arah Jawa Barat bisa menggunakan kereta dan bis umum. Turun di terminal Tirtonadi Solo, biasanya sudah banyak yang menawarkan jasa tranportasi hingga ke basecamp tujuan. Akan tetapi jika naik bus umum bisa turun di terminal Boyolal, setelah itu cari bis ¾ arah Pasar Cepogo.Untuk kebutuhan logistik bisa dibeli di Pasar Selo, ada warung-warung yang menyediakan kebutuhan para pendaki.
  3. Di sekitar basecamp terdapat juga homestay yang bisa disewa jika membutuhkan tempat istirahat sebelum atau sesudah pendakian. Bisa menghubungi Mas Gimar di Basecamp Barameru untuk lebih lanjutnya.

Selamat Mendaki Gunung Merapi, semoga menjadi cerita yang bermanfaat buat anak cucu kita di kemudian hari. Aamiinn
Mr. Adi. P (085725247115)

Watu Gandul Merapi dengan view Merbabu

Comments


EmoticonEmoticon